setiap senja aku ingin menulis puisi, sebaris dua baris kepenatan yang tersisa, agar terurai agar memuai lebur dalam kata, sebuah senja.
apa kabar? magrib menyisakan gema azan, di langit yang jauh, di tanah yang jauh, masihkah kau dengar, degup yang tersisa dari sebuah rindu surga yang jauh
aku tulis sajak ini, karena waktu demikian fana, dan kata akan abadi
seperti kita yang mengeja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar