di sebatas senja, selalu puisi datang tiba-tiba. malam mencium cahaya, memeluknya demikian mesra. remang yang menggetarkan
di desah napas di hembus napas kau rasakan hangatnya? sebagai deru yang memburu, ciuman yang memabukkan
apa kabar malam, seru matahari yang direnggut kelam. mereka saling merindukan, di secarik senja
di remang cahaya, segala bisa menggila, juga kata. aku dimabuk kata. kata
Tidak ada komentar:
Posting Komentar