Rabu, 29 Desember 2010

Legian-Kuta Malam Hari

kuta. hujan tiba tiba. turis kuyup di pelataran pertokoan. mengapa trotoar tanpa atap? katamu suatu ketika. mungkin karena pejalan suka hujan dan sengat matahari. seperti aku yang mencari matahari di malam hari. tiada lagi dirimu di situ.

mengapa aku menjadi demikian asing. menziarahi kenangan. di kuta yang macet. dentum musik sepanjang jalan. hilir mudik turis. di mana engkau. di mana engkau.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar